2 Proses dan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat. Memberdayakan masyarakat memerlukan beberapa rangkaian proses yang panjang, agar masyarakat menjadi terberdaya (sejahtera). Pemberdayaan sendiri merupakan suatu proses, yang mana memiliki fungsi sebagai power dalam pencapaian tujuan, yakni sebuah pengembangan diri. Pemberdayaan komunitas merupakan program yang diupayakan dengan tujuan membentuk sikap dan perilaku individu serta masyarakat yang mandiri. Pemberdayaan komunitas menjadi salah satu program yang terus diupayakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemberdayaan komunitas sebagai proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Untuk lebih mendalami konsep pemberdayaan komunitas, yuk ikuti pembahasan artikel berikut. Pengertian Pemberdayaan Komunitas Pemberdayaan menurut Suhendra 2006 adalah suatu kegiatan yang berkesinambungan, dinamis, secara sinergis mendorong keterlibatan semua potensi yang ada secara evolutif dengan keterlibatan semua potensi[1].Selanjutnya pemberdayaan menurut Ife dalam Suhendra 2006 adalah meningkatkan kekuasaan atas mereka yang kurang beruntung empowerment aims to increase the power of disadvantage [1].Sedangkan menurut Widjaja 2003 pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi, sosial, agama dan budaya[2]. Berikut ini tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan komunitas[3] Perbaikan kelembagaan better institution Dengan perbaikan kegiatan atau tindakan yang dilakukan, diharapkan akan memperbaiki kelembagaan, termasuk pengembangan jaring kemitraan usaha. 2. Perbaikan usaha better business Perbaikan pendidikan semangat belajar, perbaikan aksesibilitas, kegiatan dan perbaikan kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis yang Perbaikan pendapatan better income Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan, diharapkan akan dapat memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan masyarakatnya. 4. Perbaikan lingkungan better environment Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan fisik dan sosial, karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas. 5. Perbaikan kehidupan better living Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat. 6. Perbaikan masyarakat better community Kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh lingkungan fisik dan sosial yang lebih baik, diharapkan akan terwujud kehidupan masyarakat yang lebih baik pula. Prinsip Pemberdayaan Komunitas Ada 4 empat prinsip pemberdayaan komunitas, yaitu[4] a. Prinsip Kesetaraan Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah adanya kesetaraan atau kesejajarankedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan. Dinamika yang dibangun adalah hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain. Masing-masing saling mengakuikelebihan dan kekurangan, sehingga terjadi proses saling belajar. b. Partisipasi Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat adalah program yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh masyarakat. Namun, untuk sampai pada tingkat tersebut perlu waktudan proses pendampingan yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggiterhadap pemberdayaan masyarakat. c. Keswadayaan atau kemandirian Prinsip keswadayaan adalah menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat daripada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek yang tidak berkemampuan the have not, melainkan sebagai subjek yang memiliki kemampuan sedikit the have little. Mereka memiliki kemampuan untuk menabung, pengetahuan yang mendalam tentang kendala-kendala usahanya, mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja dan kemauan, serta memiliki norma-norma bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi. Semua itu harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan. Bantuan dari orang lain yang bersifat materiil harus dipandang sebagai penunjang, sehingga pemberian bantuan tidak justru melemahkan tingkat keswadayaannya. d. Berkelanjutan Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Tapi secara perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya sendiri. Siklus Pemberdayaan Komunitas Menurut Terry Wilson, terdapat tujuh tahapan dalam siklus pemberdayaan komunitas yaitu[5] Tahap pertama, keinginan dari masyarakat sendiri untuk berubah menjadi lebih kedua, masyarakat diharapkan mampu melepaskan halangan-halangan atau faktor-faktor yang bersifat resiatensi terhadap kemajuan dalam diri dan ketiga, masyarakat diharapkan sudah menerima kebebasan tambahan dan merasa memiliki tanggungjawab dalam mengembangkan dirinya dan keempat, upaya untuk mengembngkna peran dan batas tanggungjawab yang lebih luas, hal ini berkaitan dengan minat dan motivasi untuk melakukan pekerjaan dengan kelima, peningkatan rasa memiiki yang besar menghasilkan keluaran kinerja yang lebih baik. Pada tahap ini hasil-hasil nyata dari pemberdayaan mulai keenam, telah terjadi perubahan perilaku dan kesan terhadap dirinya, ketika keberhasilan dalam peningkatan kerja mampu meningkatkan perasaan psikologis di atas posisi ketujuh, masyarakat sudah berhasil memberdayakan dirinya, merasa tertantang untuk upaya yang lebih besar guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Berikut ini gambar yang menampilkan salah satu contoh pemberdayaan komunitas. Pelatihan membatik kepada ibu-ibu daerah setempat[6]Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Menurut Soekanto 1987, kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan dalam beberapa tahap sebagai berikut[7]. Tahap Persiapan. Pada tahapan ini ada dua tahapan yang harus dikerjakan, yaitu pertama, penyimpanan petugas, yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan oleh community woker, dan kedua penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan dilakukan secara non-direktif. Tahapan pengkajian assessment. Pada tahapan ini yaitu proses pengkajian dapat dilakukan secara individual melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam hal ini petugas harus berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan feel needs dan juga sumber daya yang dimiliki klien. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan. Pada tahapan ini petugas sebagai agen perubahan exchange agent secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam konteks ini masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat dilakukan. Tahap pemformalisasi rencanaaksi. Pada tahapan ini agen perubahan membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang mereka akan lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Di samping itu juga petugas membantu untuk memformalisasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana. Tahap pelaksanaan implementasi program atau kegiatan. Dalam upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Kerja sama antar petugas dan masyarakat merupakan hal penting dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik melenceng saat di lapangan. Tahap evaluasi. Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga tersebut diharapkan dalam jangka waktu pendek biasanya membentuk suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara internal dan untuk jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih mendirikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Tahap terminasi. Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Dalam tahap ini diharapkan proyek harus segera berhenti. Strategi Pemberdayaan Komunitas Menurut Hikmat 2006, pemberdayaan masyarakat memiliki 3 tiga macam strategi, yaitu[8] Strategi tradisional. Strategi ini menyarankan agar masyarakat mengetahui dan memilih kepentingan terbaik secara bebas dalam berbagai keadaan. Dengan kata lain semua pihak bebas menentukan kepentingan bagi kehidupan mereka sendiri dan tidak ada pihak lain yang mengganggu kebebasan setiap pihak. Strategi direct-action. Strategi ini membutuhkan dominasi kepentingan yang dihormati oleh semua pihak yang terlibat, dipandang dari sudut perubahan yang mungkin terjadi. Pada strategi ini, ada pihak yang sangat berpengaruh dalam membuat keputusan. Strategi transformatif. Strategi ini menunjukkan bahwa pendidikan massa dalam jangka panjang dibutuhkan sebelum pengindentifikasian kepentingan diri sendiri. Faktor yang Mempengaruhi Pemberdayaan Komunitas Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kegiatan pemberdayaan, yaitu[5] Kesediaan suatu komunitas untuk menerima pemberdayaan bergantung pada situasi yang pemikiran bahwa pemberdayaan tidak untuk semua orang, dan adanya persepsi dari pemegang kekuasaan dalam komunitas tersebut bahwa pemberdayaan dapan mengorbankan diri mereka adalah budaya, dengan adanya masyarakat sudah terbiasa dalam hirarki, birokrasi dan kontrol menejemen yang tegas sehingga membuat mereka terpola dalam berpikir dan berbuat dari para pemimpin setiap komunitas untuk tidak mau melepaskan kekuasaannya, sehingga inti dari pemberdayaan terutama terkait dengan siklus pemberdayaan kemampuan dan motivasi setiap orang batas pemberdayaan, terutama terkait dengan siklus pemberdayaan kemampuan dan motivasi setiap orang kepercayaan dari para pemimpin komunitas untuk mengembangkan pemberdayaan dan mengubah persepsi mereka tentang anggota tidak kondusif bagi perubahan yang membutuhkan dukungan sumber daya resource yang besar, baik dari segi pembiayaan maupun waktu. Video berikut ini menampilkan sebuah desa yang dapat menjadi target pemberdayaan komunitas. Kesimpulan Dengan keberadaan pemberdayaan komunitas ini diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan potensial, dengan peningkatan di berbagai bidang kehidupan, seperti kualitas pendidikan, tingkat kesehatan, perluasan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, dan juga meminimalkan kesenjangan sosial yang sering dijumpai dalam kehidupan. Contoh Soal 1. Hakikat pemberdayaan komunitas lokal mempunyai tujuan biar masyarakat menjadi…A. Peduli lingkungan sekitar kehidupannyaB. Mandiri dalam mengatasi masalahnyaC. Komunitas yang siap berpartisipasi dalam pembangunanD. Kekuatan dalam memberdayakan aset-aset yang dimilikinyaE. Mampu mencari sarana dan prasarana untuk menyebarkan kreasinya Jawaban B Sebagaimana dikutip oleh Oos dalam bukunya, Slamet menekankan bahwa hakikat pemberdayaan adalah bagaimana membuat masyarakat mampu membangun dirinya dan memperbaiki kehidupannya sendiri. Istilah mampu di sini mengandung makna berdaya, paham, termotivasi, memiliki kesempatan, melihat dan memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu sebagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil risiko, mampu mencari dan menangkap informasi serta mampu bertindak sesuai inisiatif. 2. Dalam melaksanakan pemberdayaan komunitas, partisipasi seluruh anggota masyarakat sangatlah penting. Hal ini disebabkan partisipasi merupakan… A. Strategi yang potensial dalam meningkatkan kualitas kehidupan seluruh aspek kehidupan masyarakatB. Modal awal dari pembangunan yang merupakan perintah dari pihak yang mempunyai wewenangC. Kegiatan bersama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proteksi modal awal pembangunanD. Keikutsertaan masyarakat dalam rangka mengevaluasi hasil kegiatannya di lingkungan komunitasE. Gerakan untuk menumbuhkembangkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungannya Jawaban D Salah satu prinsip pemberdayaan komunitas yakni prinsip partisipasi. Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat adalah program yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh masyarakat. 3. Pemberdayaan komunitas lokal dalam pembangunan mencakup beberapa tahapan. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan meliputi… A. Pengelolaan hasil pembangunan bagi masyarakatB. Pemanfaatan hasil pembangunan bagi masyarakatC. Memperlancar pelaksanaan aktivitas pembangunanD. Mempersiapkan anggaran untuk melaksanakan pembangunanE. Mengevaluasi hasil pembangunan untuk dijadikan tolok ukur perbaikan program Jawaban E Pada tahapan perencanaan, masyarakat diharapkan untuk dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi di lingkungannya terkait pembangunan daerah setempat. Setelah itu merumuskan solusi untuk mengaatasi masalah tersebut. 4. Peran pemerintah dalam pemberdayaan komunitas lokal yang paling penting ialah sebagai… A. Pengambil keputusanB. Fasilitator teknologiC. Mengevaluasi programD. Penyedia tenaga ahliE. Pendamping kegiatan di lapangan Jawaban A Dalam proses pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah dituntut untuk memformulasi konsep yang jelas dan terarah sesuai arah pembangunan daerah dengan beragam potensi yang dimilikinya untuk kemudian digunakan atau dimanfaatkan menuju kemakmuran masyarakat di daerah secara nyata. 5. Aktor pemberdayaan komunitas masyarakat yang mempunyai bentuk output tugas sebagai pihak yang memperlihatkan konsultasi dan rekomendasi kebijakan adalah… A. PemerintahB. SwastaC. MasyarakatD. LSME. Lembaga internasional Jawaban B Swasta atau yang dimana berada di dalam bidang perekonomian pada sebuah negara adalah segala macam bentuk dari bidang yang dimana tidak dimiliki oleh pemerintah. Biasanya yang tergolong swasta adalah sekelompok organisasi nirlaba, selain itu juga perusahaan, sebuah korporasi, sebuah bank, dan berbagai amcam organisasi bukan pemerintahan lainnya, hal tersebut juga dapat termasuk kepada para karyawan yang dimana mereka tidak bekerja pada pemerintahan. Di dalam sektor tersbeut maka berbagai macam faktor produksi baik itu barang maupun jasa yang dimiliki oleh setiap individu ataupun pribadi. Referensi Suhendra, 2006. Peranan Birokrasi dalam Pemberdayaan Masyarakat. Bandung 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Asli Bulat dan Utuh. Jakarta PT. Raja Grafindo T. 2014. CSR Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Korporasi. Bandung Sri, dkk. 2005. Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut. Bogor Wetlands K dan 2014. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial kelas XII. Jakarta Esis 2020. Contoh Pemberdayaan Masyarakat di Berbagai Bidang. diakses 21 Desember 2020Soekanto, S. 1987. Sosial Suatu Pengantar. Jakarta Rajawali press. Hikmat, H. 2006. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung Humaniora. Untukmengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas, beberapa rencana kegiatan yang diusulkan dalam pelaksanaan program Pengabdian untuk Masyarakat sebagai berikut: 1) Pelatihan penyusunan peraturan desa; 2) Pelatihan teknik memandu wisata bagi calon guide dan muda-mudi lokal di Desa Tampaksiring 3) Pelatihan manajemen pengolahan pangan ; 4 - Pemberdayaan komunitas adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Proses ini tidak berjalan dalam jangka waktu yang pendek, melainkan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Pemberdayaan sama halnya dengan proses investasi untuk memperoleh keuntungan yang berguna dalam peningkatan mutu, atau kesejahteraan hidup. Untuk mencapai keberhasilan dalam pemberdayaan komunitas tersebut, diperlukan strategi serta langkah yang tepat supaya pemberdayaan dapat berjalan efektif dan efisien. Strategi Pemberdayaan KomunitasSebelum program pemberdayaan komunitas dilaksanakan, maka hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenali masalah dan potensi dari komunitas itu sendiri. Guna merumuskan hal tersebut dan mencapai tujuan pemberdayaan, strategi menjadi bagian penting yang perlu dipersiapkan. Dikutip modul pemberdayaan masyarakat Kemdikbud, strategi-strategi yang dapat digunakan dalam pemberdayaan komunitas meliputi- Metode Pendekatan yang SesuaiTerdapat tiga cara pendekatan, yaituPertama, pendekatan kesejahteraan dengan berpusat pada pemberian bantuan kepada komunitas untuk menghadapi bencana. Misalnya, komunitas yang terkena bencana alam. Kedua, pendekatan pembangunan dengan berpusat pada peningkatan kemandirian, kemampuan, dan keswadayaan komunitas. Misalnya, pemberian dana bantuan untuk menumbuhkan keswadayaan tersebut. Ketiga, pendekatan pemberdayaan dengan melatih komunitas mengatasi ketidakberdayaannya, agar segera terlepas dari ketidakberdayaan tersebut. Di sini, kemiskinan dilihat sebagai akibat dari proses politik. Misalnya, pemberian modal usaha. Dari ulasan emodul sosiologi paket c yang dikeluarkan Kemdikbud tahun 2020, dijelaskan dua jenis pendekatan dalam perencanaan untuk mengenali kebutuhan komunitas. Pertama, pendekatan teknorat top down yaitu perencanaan kebutuhan untuk mengatasi masalah komunitas disimpulkan berdasarkan data dan hasil pengamatan dari pengamat profesional. Di sini, komunitas hanya berperan sebagai penonton. Kedua, pendekatan partisipatif bottom up yaitu dalam setiap perencanaan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat. Dalam hal ini, komunitas sebagai subyek pembangunan berhak memberikan aspirasi dalam penyusunan rencana pembangunan. - Komunikasi yang BaikDalam proses pemberdayaan diperlukan satu pemahaman yang sama, dari setiap anggota komunitas dengan agen pemberdaya. Kesepakatan pemahaman akan tercipta ketika komunikasi berjalan dengan baik. Komunikasi dikatakan berhasil jika lawan bicara menangkap pesan atau menafsirkan yang sama dengan pemberi pesan. - Pendampingan BerkelanjutanPendampingan harus dilakukan secara berkelanjutan, hal ini bukan berarti membuat komunitas menjadi tidak mandiri. Namun, justru untuk memastikan bahwa kegiatan pemberdayaan tetap berjalan sesuai tujuan. Pendampingan tersebut dapat berupa fasilitasi, penguatan, perlindungan, dan pendukungan. - Berfokus pada MasyarakatUntuk menghindari pemberdayaan yang tidak tepat sasaran, maka perlu diterapkan konsep demokrasi. Pemberdayaan harus berangkat dari komunitas, dilakukan oleh komunitas, dan untuk kepentingan serta kebutuhan komunitas tersebut. - Membangun NetworkingUntuk mendukung keberlanjutan kegiatan pemberdayaan, maka komunitas harus mengetahui cara yang baik dalam membangun networking. Agen pemberdayaan harus dapat mengarahkan komunitas memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, untuk kemudian mampu membangun networking tersebut. - Kompetensi Agen PemberdayaanPemberdayaan komunitas berarti proses membangun manusia dengan meningkatkan mutu hidup. Oleh karena itu, agen pemberdayaan harus memiliki kompetensi yang dapat mendorong komunitas untuk mau serta mampu berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan harus sesuai dengan potensi dan kebutuhan dari komunitas tersebut. Langkah-Langkah Pemberdayaan KomunitasDalam lingkup umum maupun khusus, terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan antaranya, menganalisis kebutuhan komunitas dan situasi sosial. Potensi, kelemahan, peluang, ancaman, dan hambatan yang mempengaruhi komunitas harus diidentifikasi secara tepat. Kemudian, merumuskan masalah dari hasil identifikasi tersebut. Perumusan masalah dapat dilakukan melalui diskusi kelompok, rapat desa, atau penelitian berupa survei, wawancara, maupun observasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekeliruan pemetakan dalam pemberdayaan, serta untuk mengenali dengan benar kebutuhan yang diperlukan komunitas. Langkah selanjutnya adalah menemukan berbagai program yang relevan dengan analisis kebutuhan dan situasi sosial dari komunitas. Program-program tersebut harus layak dijadikan sebagai basis pengembangan masyarakat. Kemudian berlanjut untuk menentukan alternatif program yang diprioritaskan. Setelah itu, melakukan aksi pemberdayaan sesuai dengan urutan program prioritas tersebut. Untuk mengukur keberhasilannya, perlu dirumuskan tujuan yang akan dicapai pada setiap program. Tujuan yang baik memiliki karakteristik gambaran yang jelas dan spesifik. Terdapat cerminan tentang bagaimana mencapai tujuan tersebut dengan perhitungan dana, waktu, dan sumber daya. Selanjutnya, melakukan pengawasan dan evaluasi. Pengawasan atau monitoring bertujuan untuk memastikan kegiatan pemberdayaan dapat berjalan sesuai rencana. Sementara, evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan program dengan menganalisis faktor penyebabnya. Melalui evaluasi tersebut, maka akan ditetapkan program tindaklanjut juga Pemberdayaan Komunitas Kelebihan, Kekurangan, & Kendala Mengenal Pemberdayaan Komunitas Konsep Dasar, Prinsip & Tujuannya - Sosial Budaya Kontributor Mulia BudiPenulis Mulia BudiEditor Yandri Daniel Damaledo

JurnalKomunikasi Pembangunan ISSN 1693 -3699 Februari 20 10 , Vol. 0 8, No. 1 1 Peran Komunikasi Pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir S .Amanah siti_amanah@ Komunikasi Pembangunan, Gedung Departemen KPM IPB Wing 1 Level 5, Jalan Kamper Kampus IPB Darmaga, Telp. 0251 -8420252, Fax. 0251 -8627797 Abst rak

- Pemberdayaan masyarakat dikenal juga dengan istilah pemberdayaan komunitas, yaitu suatu upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia secara individu maupun dalam kelompok sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, pemberdayaan sendiri berasal dari kata dasar “daya” yang berarti kekuatan, kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan untuk bertindak. Kata tersebut memperoleh awalan -ber menjadi “berdaya”, yang berarti berkekuatan atau berkemampuan. Artinya adalah pemberdayaan komunitas dilakukan supaya kelompok atau komunitas yang diberdayakan dapat memiliki kekuatan dan mampu bertindak. Dengan kata lain, pemberdayaan menjadi sebuah proses untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam rangka perbaikan mutu hidup. Dilansir dari jurnal online UIN Raden Intan Lampung, pemberdayaan merujuk pada peningkatan kemampuan kelompok rentan atau kelompok lemah, supaya mereka memiliki kekuatan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Di antaranya mencapai kebebasan dari kelaparan, bebas dari kebodohan dan kesakitan, bebas mengemukakan pendapat. Mampu menjangkau sumber-sumber produktif untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan, serta meningkatkan pendapatan. Tak hanya itu, diharapkan juga kelompok rentan mampu berpartisipasi dalam proses pembangunan dan berbagai keputusan yang mempengaruhi mereka. Konsep Dasar Pemberdayaan Dilansir dari Modul Pelatihan Guru Sosiologi SMA, konsep pemberdayaan sendiri sejalan dengan Community Development, yaitu proses pembangunan jejaring interaksi. Hal itu dilakukan untuk mengembangkan kualitas hidup masyarakat, dengan cara meningkatkan kapasitas semua anggota komunitas, kemudian melakukan pembangunan berkelanjutan. Terdapat dua kecenderungan dalam proses pemberdayaan, yaitu pemberdayaan primer dengan menekankan pada pemberian sebagian kekuatan, atau kemampuan sehingga individu dapat berdaya. Kecenderungan kedua, adalah pemberdayaan sekunder dengan menekankan pada pemberian dorongan atau motivasi kepada individu. Diharapkan, komunitas dapat memiliki kemampuan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog. Suatu pemberdayaan dilakukan karena munculnya pemahaman adanya ketidakberdayaan komunitas, yaitu masyarakat tidak memiliki kekuatan powerless. Selain itu, faktor penyebab lain di luar ketiadaan daya adalah adanya ketimpangan, meliputi ketimpangan struktural, ketimpangan kelompok, dan ketimpangan personal. Meningkatkan kemampuan atau kekuatan dari sebuah komunitas bukanlah hal mudah, sehingga pemberdayaan harus dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Keberhasilan pemberdayaan tidak hanya berfokus pada tercapainya program, melainkan juga terhadap tingginya partisipasi atau keterlibatan dari komunitas itu sendiri. Tujuan dan Prinsip Pemberdayaan Komunitas Arah dari pemberdayaan adalah meminimalkan kesenjangan sosial, dengan cara membentuk masyarakat berdaya. Artinya, masyarakat itu dibangun menjadi masyarakat yang paham, mengetahui peluang, berani mengambil keputuasan, mampu mencari dan menangkap informasi sehingga dapat bertindak sesuai situasi. Dengan demikian, pengembangan dan penggunaan bakat atau kemampuan terpendam dalam setiap individu dapat berjalan dengan baik. Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA tahun 2016 yang dikeluarkan Kemendikbud, terdapat beberapa tujuan pemberdayaan komunitas Mardikanto, 2015. Di antaranya perbaikan kehidupan, perbaikan aksesabilitas, perbaikan pendidikan, perbaikan tindakan, perbaikan kelembagaan, perbaikan usaha, perbaikan pendapatan, perbaikan lingkungan, dan perbaikan masyarakat. Berikut ini merupakan empat ruang lingkup pemberdayaan komunitas. Bina manusia, yaitu hal paling mendasar yang perlu diperhatikan untuk memperbaiki kualitas hidup. Perlu dilakukan pengembangan kapasistas individu, seperti pengembangan karakter dan peningkatan kapasitas di dunia kerja. bina usaha, yaitu proses pengembangan dalam bidang ekonomi seperti pembentukan badan usaha, pengembangan jaringan usaha, serta manajemen finansial. Bina lingkungan, yaitu proses pengembangan dalam bidang lingkungan, seperti perawatan serta pelestarian lingkungan. Bina kelembagaan, yaitu proses pengembangan yang mengarah pada pranata sosial dan organisasi sosial. Dalam upaya menciptakan masyarakat yang berdaya, maka pemberdayaan komunitas memiliki beberapa prinsip, antara lain Penyadaran, yaitu upaya menyadarkan masyarakat untuk mampu menganalisis. Meliputi apa kekuatan yang dimiliki, apa yang menjadi kelemahan, peluang atau manfaat yang bisa digunakan, serta masalah atau ancaman yang mungkin terjadi. Pelatihan, yaitu upaya melatih masyarakat untuk mengembangkan berbagai ketrampilan yang dimiliki. Pelatihan tersebut berperan sebagai pendamping, untuk memastikan masyarakat dapat mencapai tujuan pemberdayaan. Pengorganisasian, yaitu upaya melatih masyarakat untuk memiliki struktur sosial dalam sebuah lembaga yang disepakati bersama. Dengan demikian, pembagian kerja akan jelas dan setiap tugas dapat terorganisir dengan rapi. Pengembangan kekuatan, yaitu upaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berjalan bersama sebagai sebuah kesatuan. Sehingga, masing-masing dapat merasa memiliki kekuatan untuk berani bertindak kembali. Membangun dinamika, berarti membangun keterlibatan atau partisipasi setiap anggota komunitas. Masyarakat itu sendiri yang nantinya akan memutuskan, serta melaksanakan berbagai program yang juga disepakati bersama. Baca juga Penjelasan Gegar Budaya atau Shock Culture dan Cara Mengatasi Strategi Pemberdayaan Komunitas dan Contoh Berbasis Kearifan Lokal - Sosial Budaya Kontributor Mulia BudiPenulis Mulia BudiEditor Maria Ulfa Ericson(Yuliyanti, 2012), bentuk partisipasi komunitas dalam pembangunan terdiri dari tiga tahap, yaitu. a. Partisipasi pada tahap perencanaan (idea planning stage), masyarakat ikut berpartisipasi atau berperan dalam hal memberikan usulan, saran, dan kritik dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan. b. - Pemberdayaan komunitas adalah proses pembangunan yang didasari atas inisiatif masyarakat untuk memulai kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi. Pemberdayaan komunitas bermanfaat untuk perkembangan dan penggunaan bakat terpendam dari setiap individu. Hambatan-hambatan lama yang sering muncul juga dapat dihilangkan atau diminimalisasi. Hal ini dapat membuat masyarakat meningkatan pengetahuan manajemen, mutu, teknik, keterampilan serta metodologi untuk perbaikan kinerja. Saharuddin dalam tulisan berjudul Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia, menyatakan keikutsertaan pihak swasta serta Lembaga Swadaya Masyarakat LSM juga tidak kalah penting untuk mewujudkan pemberdayaan komunitas. Pihak swasta yang mengembangkan program CSR corporate social responsibility serta LSM untuk mendorong taktik konfrontasi yang bermanfaat agar pemerintah lebih responsif terhadap permasalahan masyarakat. Seperti dilansir dari Repositori Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, pemberdayaan komunitas memiliki beberapa tujuan, antara lain Perbaikan kehidupan, baik kehidupan setiap keluarga ataupun masyarakat; Perbaikan aksesabilitas, utamanya aksebilitas informasi atau inovasi; Perbaikan pendidikan, dengan perbaikan pendidikan diharapkan akan memunculkan tindakan yang semakin baik; Perbaikan tindakan; Perbaikan kelembagaan, termasuk perbaikan jaringan; Perbaikan usaha; Perbaikan pendapatan; Perbaikan lingkungan; Perbaikan masyarakat. Sementara itu, model pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal memiliki artian "nilai setempat" sebagai bentuk penanggulangan kemiskinan. Nilai setempat yang dimaksudkan adalah gotong royong, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat serta toleransi. Nilai setempat juga dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap praktik penanggulangan kemiskinan yang diinisiasi oleh pelaku lokal, dengan menjadikan kebijakan nasional sebagai rambu dalam membangun kerja sama di berbagai sektor penanggulangan kemiskinan. Kearifan lokal tidak selamanya terus ada, karena gaya hidup yang semakin pragmatis dan konsumtif, meskipun upaya untuk mewariskan kearifan lokal dari generasi ke generasi terus dilakukan. Kearifan lokal yang sarat akan kebijakan serta filosofi hidup nyaris tidak diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat. Kearifan lokal dari setiap daerah juga memiliki sifat kedinamisan yang berbeda dalam menghadapi pengaruh dari luar. Permasalahan sosial inilah yang pada akhirnya menimbulkan ketimpangan sosial. Sehingga diperlukan pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal untuk menyelesaikannya Namun dalam upaya pemberdayaan komunitas, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti Menghormati serta menjunjung tinggi hak asasi manusia; Isu pelestarian lingkungan serta menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan; Tidak melakukan marginalisasi pada masyarakat asli dalam pembangunan nasional. Baca juga Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat Revolusi, Evolusi, & Kebudayaan Mengenal Teori-teori Konflik Sosial Menurut para Ahli Sosiologi Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Serta Contohnya - Sosial Budaya Kontributor Endah MurniasehPenulis Endah MurniasehEditor Alexander Haryanto SURVEY 20 seconds. Q. Pemberdayaan komunitas lokal dalam pembangunan meliputi beberapa tahapan. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan meliputi answer choices. Mengelola hasil pembangunan bagi masyarakat. Pemanfaatan hasil pembangunan bagi masyarakat. Welcome, Quipperian! Gimana kehidupan di kelas 12? Semoga kamu semua masih dalam keadaan sehat walafiat dan tetap semangat buat UAS dan SBMPTN nanti, ya. Buat membantu kamu menghadapi materi Sosiologi, kali ini Quipper Blog sudah siapkan pembahasan mengenai pemberdayaan komunitas. Apa itu pemberdayaan komunitas, tujuan, dan prinsip-prinsipnya? Yuk, langsung saja kita simak pembahasan lengkapnya di bawah ini! Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal Definisi Kearifan Lokal Kalau membicarakan topik ini, enggak lepas dari yang namanya kearifan lokal, nih. Kearifan lokal sendiri terdiri dari 2 kata, yaitu kearifan dan lokal. Lokal berarti setempat’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sedangkan kearifan berarti kebijaksanaan’. Jadi, kalau digabungkan kearifan lokal adalah gagasan-gagasan setempat lokal yang sifatnya bijaksana, arif, bernilai baik, dan tertanam kuat dalam masyarakatnya. Definisi Pemberdayaan Komunitas Lalu masuk ke definisi pemberdayaan yang berasal dari kata daya’, yang punya arti mengembagkan kemampuan atau bisa diartikan sebagai sebuah proses pemberian daya atau kemampuan untuk pihak yang masih kurang atau belum berdaya. Sedangkan menurut beberapa ahli, arti pemberdayaan adalah sebagai berikut. Talcott Parsons proses di mana orang jadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan atas kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang berpengaruh dalam hidupnya. Tri Winarni pemberdayaan meliputi 3 hal yakni pengembangan, memperkuat potensi, dan memperkuat kemandirian. KBBI proses, cara, perbuatan membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau bertindak berupa akal, ikhtiar, atau upaya. Sedangkan komunitas adalah sekelompok masyarakat yang saling mengikat karena punya identitas yang sama. Nah, di Indonesia ada berbagai macam komunitas dengan ciri unik yang memegang teguh kearifan lokal sebagai pedoman hidup, lho. Misalnya komunitas masyarakat Kampung Naga dan komunitas suku Badui Dalam. Definisi Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal Jadi, secara sekilas sudah paham belum Quipperian apa itu pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal? Yup, hal itu merupakan sebuah upaya yang sengaja dilakukan oleh para anggota komunitas itu sendiri, di mana mereka merumuskan masalah, membuat rencana, dan menentukan perubahan sesuai keyakinan dan persepsi mereka sendiri yang diyakini sebagai perbaikan dan penguatan struktur-struktur penopang komunitasnya. Tujuan dari pemberdayaan komunitas ialah untuk membetuk individu dan masyarakat yang mandiri. Kemandirian ini meliputi kemandirian berpikir, memutuskan apa yang hendak mereka lakukan, serta kemandirian dalam bertindak. Tidak hanya untuk kemandirian, pemberdayaan ini pun bertujuan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat dan memberi kesadaran akan kebebasan setiap orang, juga rasa kepercayaan diri. Pemberdayaan ini berorientasi pada komunitas yang kurang atau tidak berdaya. Namun, pemberdayaan bisa juga dilakukan untuk komunitas yang sudah berdaya dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya ancaman dan hambatan yang bisa mengubah komunitas tersebut. Prinsip Pemberdayaan Komunitas Agar pemberdayaan bisa berjalan lancar, perlu ada prinsip-prinsip dalam proses pelaksanaannnya. Berikut ini prinsip-prinsip pemberdayaan menurut Totok Mardikanto. Mengerjakan kegiatan pemberdayaan harus selalu melibatkan masyarakat untuk mengerjakan sesuatu. Akibat kegiatan pemberdayaan harus memberikan akibat atau pengaruh baik. Asosiasi kegiatan pemberdayaan harus dikaitkan dengan kegiatan lainnya. Siklus Pemberdayaan Masyarakat Nah, biar kamu lebih mudah mengingat alur siklus pemberdayaan masyarakat, berikut ini bagan simple yang sudah disiapkan tim Quipper Video buat kamu. Yuk, simak. Tahap-tahap Pemberdayaan Komunitas Kalau menurut Terry Wilson nih, ada 4 tahapan dalam proses pemberdayaan komunitas. Apa saja? Penyadaran awakening tahap menyadarkan masyarakat akan kemampuan yang dimiliki, serta rencana dan harapan akan kondisi yang lebih baik. Pemahaman understanding pemberian paham dan persepsi baru tentang siapa mereka, apa aspirasi mereka, dan keadaan umum lainnya. Memanfaatkan harnessing memutuskan untuk menggunakannya bagi kepentingan komunitasnya. Menggunakan keterampilan using menggunakan kemampuan pemberdayaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Biar kamu lebih mudah mengingatnya, nih ada SUPER alias Solusi Quipper “Wilson telah sadar dan paham dalam menggunakan dan memanfaatkan keterampilannya. sadar = penyadaran awakening, paham = pemahaman understanding, menggunakan using dan memanfaatkan harnessing keterampilannya.” Aktor Pemberdayaan Komunitas Aktor pemberdayaan komunitas sendiri terdiri atas pemerintah, swasta, dan masyarakat. Biar kamu bisa paham lebih lanjut, berikut tabel dari Quipper Video. So, gimana pembahasan di atas? Cukup membuka wawasan kamu, kan! Nah, kalau kamu mau punya lebih banyak perihal panduan belajar dari Quipper Video seperti di atas, langsung saja yuk gabung di Quipper Video. Di sana ada banyak SUPER dan juga bagan-bagan yang pastinya bikin kamu lebih gampang mengerti. Sampai jumpa di artikel lainnya, ya! Penulis Serenata Kalaumenurut Terry Wilson nih, ada 4 tahapan dalam proses pemberdayaan komunitas. Apa saja? Penyadaran (awakening): tahap menyadarkan masyarakat akan kemampuan yang dimiliki, serta rencana dan harapan akan kondisi yang lebih baik. - Konsep pemberdayaan muncul dari kegiatan dan upaya penguatan modal sosial yang ada di suatu kelompok atau masyarakat. Dalam kajian sosiologi dan ilmu sosial, upaya tersebut lantas dikenal dengan istilah pemberdayaan masyarakat. Mengutip buku Konsep Dasar Pengabdian Kepada Masyarakat Pembangunan dan Pemberdayaan, yang ditulis Eko Sudarmanto dkk 202021, pengertian pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan harkat dan martabat golongan warga tertentu yang ada di dalam kondisi kemiskinan dan tersebut dimaksudkan guna membangun kemampuan masyarakat dengan cara mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran mereka, serta mengembangkan dikutip dari penjelasan di buku Pengembangan Masyarakat karya Zubaedi 2013162, konsep pemberdayaan muncul dari kegiatan dan upaya penguatan modal sosial yang dimiliki oleh suatu kelompok pemberdayaan pada dasarnya adalah transfer kekuasaan melalui penguatan modal sosial pada kelompok masyarakat, untuk menjadikan mereka lebih produktif dan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang produktif. Di sisi lain, pemberdayaan masyarakat juga termasuk konsep pembangunan ekonomi yang berisi nilai-nilai sosial. Konsep tersebut mencerminkan cara pembangunan yang bersifat peoplecentered, participatory, empowering, dan sustainable. Maksud konsep peoplecentered adalah pembangunan yang berorientasi pada masyarakat. Adapun konsep participatory berarti pembangunan yang melibatkan partisipasi warga. Sedangkan empowering dan sustainable merujuk pada strategi pembangunan yang berorientasi ke pemberdayaan masyarakat komunitas dan sifatnya berkelanjutan. Teori Pemberdayaan Masyarakat Menurut Para Ahli Selama ini berkembang sejumlah teori pemberdayaan masyarakat. Namun, setidaknya terdapat 2 teori pemberdayaan masyarakat menurut ahli ilmu sosial yang penting untuk dicermati. Selain itu, ada juga 6 teori yang terkait dengan landasan konsep pemberdayaan Teori Pemberdayaan Masyarakat menurut Jim IfeDalam bukunya yang berjudul Community Development, Creating Community Alternatives-Vision, Analisis and Practice 1997, Jim Ife menjelaskan bahwa definisi pemberdayaan ialah memberikan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan kepada warga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan masa depan mereka sendiri dan berpartisipasi pada upaya mempengaruhi kehidupan dari Jim Ife, konsep pemberdayaan memiliki hubungan erat dengan dua konsep pokok yakni konsep power daya dan konsep disadvantaged ketimpangan. Maka, pengertian pemberdayaan dapat dijelaskan menggunakan 4 perspektif pluralis, elitis, strukturalis, dan buku Pengembangan Masyarakat karya Zubaedi 2013 21-22, penjelasan dari 4 perspektif itu masing-masing adalah sebagai berikut. Pertama, perspektif pluralis melihat pemberdayaan sebagai proses buat menolong individu maupun kelompok masyarakat yang kurang beruntung, supaya mereka dapat bersaing secara lebih perspektif pluralis, pemberdayaan yang dilakukan adalah menolong masyarajat dengan memberikan pembelajaran tentang cara menggunakan keahlian dalam melobi, menggunakan media yang berhubungan dengan tindakan politik dan memahami bagaimana bekerjanya sistem aturan main. Jadi, pemberdayaan dilakukan dengan meningkatkan kapasitas masyarakat agar dapat bersaing secara wajar sehingga tidak ada yang menang atau kalah. Kedua, perspektif elitis memandang pemberdayaan sebagai upaya untuk mempengaruhi kalangan elite, seperti para pemuka atau tokoh masyarakat, pejabat, orang kaya, dengan cara membentuk aliansi dengan mereka, atau melakukan konfrontasi dan mengupayakan perubahan pada kalangan elite. Upaya ini dilakukan mengingat masyarakat menjadi tak berdaya karena adanya power dan kontrol yang kuat dari para perspektif strukturalis memandang pemberdayaan sebagai agenda perjuangan yang lebih menantang karena tujuannya adalah menghapus bentuk-bentuk ketimpangan struktural. Dengan kata lain, pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pembebasan yang harus dibarengi oleh perubahan struktural secara fundamental serta hilangnya penindasan struktural. Keempat, perspektif Post-strukturalis menilai pemberdayaan sebagai upaya mengubah diskursus yang menekankan pada aspek intelektualitas ketimbang aksi atau praksis. Jadi, pemberdayaan masyarakat dipahami sebagai langkah mengembangkan pemahaman terhadap perkembangan pemikiran baru dan analitis. Titik tekan pemberdayaan pada aspek pendidikan kepada Ife juga mengidentifikasi 6 jenis kekuatan masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam proses pemberdayaan mereka. Keenam kekuatan itu adalah kemampuan menentukan pilihan pribadi; kemampuan menentukan kebutuhan sendiri; kebebasan berekspresi; kemampuan kelembagaan; akses pada sumber daya ekonomi; dan kebebasan dalam proses mengidentifikasi faktor-faktor kekuyatan masyarakat dan ketimpangan yang membuat mereka terbelakang, terdapat tiga strategi pemberdayaan yang bisa dilakukan. Ketiga strategi itu adalah Pemberdayaan melalui perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan membangun atau mengubah struktur dan lembaga yang bisa memberikan akses yang sama terhadap sumber daya, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Pemberdayaan melalui aksi-aksi sosial dan politik yang dilakukan perjuangan politik dan gerakan dalam rangka rangka membangun kekuasaan yang efektif. Pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan kesadaran yang dilakukan dengan proses pendidikan dalam berbagai aspek yang cukup luas. Upaya ini dilakukan dalam rangka membekali pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat lapis bawah dan meningkatkan kekuatan mereka. 2. Pemberdayaan Masyarakat Menurut Teori ActorsSalah satu perspektif yang kerap dipakai dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah teori Actors. Dikutip dari artikel "Teori Actors dalam Pemberdayaan Masyarakat" oleh Karjuni Dt. Maani, dalam Jurnal Demokrasi Vol X, No 1, 2011, teori actors dikemukakan Sarah Cook dan Steve Macaulay, dalam Perfect Empowerment 1996.Dalam teori Actors, masyarakat dinilai sebagai subyek yang mampu melakukan perubahan apabila terlepas dari kendali yang kuku dan mendapatkan kebebasan untuk bertanggung jawab atas ide, keputusan, dan tindakan pandang itu sesuai akronim Actors, yakni authority wewenang; confidence and competence percaya diri dan kompetensi; trust kepercayaan; opprtunities kesempatan; responsibilities tanggung jawab; dan support dukungan.Teori Actors mengarah pada pendelegasian secara sosial dan moral sejumlah aspek berikut Mendorong ketabahan Mendelegasikan wewenang sosial Mengatur kinerja Mengembangkan organisasi Menawarkan kerja sama Berkomunikasi secara efisien Mendorong inovasi Menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi. Teori yang ditawarkan Cook dan Macaulay menghasilkan perubahan yang terencana karena input yang digunakan sudah diantisipasi sejak dini. Oleh karena itu, output yang dihasilkan berdayaguna secara kerangka kerja teori Actors, pemberdayaan dilakukan dengan menumbuhkan keberdayaan masyarakat yang didukung aspek internal dan eksternal. Sementara aktor dalam pemberdayaan adalah pemerintah atau organisasi Enam Teori Terkait Konsep Pemberdayaan MasyarakatDua teori di atas merumuskan model pemberdayaan masyarakat yang bisa diimplementasikan dan memuat sejumlah konsep teknis. Di luar itu, terdapat pula enam teori dalam bentuk luas yang terkait dengan konsep pemberdayaan masyarakat karena menjelaskan pola-pola interaksi sosial. Mengutip buku modul sosiologi terbitan Kemdikbud berjudul Kenali Dirimu 2020 6-7, berikut ini keenam teori tersebut Teori Ketergantungan Kekuasaan power-dependency Teori Sistem The Social System Teori Ekologi Kelangsungan Organisasi Teori Konflik Teori Mobilisasi Sumberdaya Teori Konstruktivisme. Baca juga Apa Saja Ragam Pendekatan Pemberdayaan Komunitas dan Contohnya Pemberdayaan Komunitas Kelebihan, Kekurangan, & Kendala - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Addi M Idhom .
  • 7hwti3gdus.pages.dev/274
  • 7hwti3gdus.pages.dev/84
  • 7hwti3gdus.pages.dev/61
  • 7hwti3gdus.pages.dev/7
  • 7hwti3gdus.pages.dev/78
  • 7hwti3gdus.pages.dev/245
  • 7hwti3gdus.pages.dev/86
  • 7hwti3gdus.pages.dev/344
  • 7hwti3gdus.pages.dev/72
  • pemberdayaan komunitas lokal dalam pembangunan meliputi beberapa tahapan